Selasa, 23 Desember 2014

Investasi Rp 286 M, SAR Garap Hunian di Serpong

PT Surya Agung Realty (SAR) turut menghangatkan bisnis properti di kawasan Serpong, Banten. Di kawasan ini, SAR menanamkan investasi sebesar Rp 286 miliar guna membangun unit hunian tapak Botanica Valley Serpong (BVS).
Sebagai kawasan penyangga DKI Jakarta, Serpong semakin diincar oleh pengembang untuk mengembangkan sejumlah proyek properti. SAR, juga mengincar kawasan ini, dengan menggarap proyek hunian.

Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realty Andreas Audyanto mengatakan, hunian Botanica Valley Serpong dibangun di atas lahan seluas 6,5 hektar, dengan total unit sebanyak 270 unit. Proyek yang menelan investasi Rp 286 miliar ini dikerjakan dualam dua tahap.

"Kami membangun dalam dua tahap.Pada tahap pertama, kami membangun 131 unit dan pada tahap kedua nanti sisanya,” kata Andreas, dalam peluncuran Botanica Valley Serpong, di Tangerang, baru-baru ini.
Menurut dia, salah satu keunggulan kawasan Serpong menjadi tempat hunian yang dicari konsumen, adalah karena kawasan ini memiliki akses infrastruktur yang memadai. Kawasan ini mempunyai akses jalan bagus, yang mendorong Serpong menjadi pilihan utama konsumen properti.
BVS yang mengusung konsep A New Botanical Living in Serpong ini akan menjadi hunian idaman bagi mereka yang mendambakan lingkungan asri.

"Botanical Valley akan menjadi sebuah kawasan hunian yang eksotik. Lahannya berbentuk lembah yang dilengkapi kawasan berbukit dengan lahan yang memanjang ke belakang, akan menjadi daya tarik sendiri bagi penghuninya," kata dia.

Ruang Hijau
Menurut Andreas, lahan yang akan dikembangkan dalam proyek BVS berbentuk lembah, yang dilengkapi kawasan berbukit memanjang ke belakang. Perumahan ini dilengkapi dengan private lake Botanica Lagoon, riverside park, jungle track, three tower amphy theater, mini outbond, jalur sepeda, club house, dan lapangan tenis. Sementara itu, ROW mencapai 20 meter.
Sebesar 65 persen dari lahan BVS diperuntukkan ruang terbuka hijau dan 35 persen untuk fisik bangunan. Pada tahap pertama dipasarkan 131 unit. “Saat ini NUP (nomor urut pembeli) sudah mencapai 293, padahal kami cuma memasarkan 131 unit. Berarti hunian ini mendapat sambutan baik dari pasar,” kata dia.
Selain itu, lanjutnya, hunian ini akan dikembangkan sebagai smart home, dilengkapi kamera CCTV dengan jaringan serat optik. Sistem smart home didukung oleh indiHome, sehingga penghuni dapat memonitor kondisi rumah dan peranti elektronik melalui gadget. Botanica Valley dipilih oleh Telkom sebagai proyek percontohan mereka yang ke dua setelah Bali Resort Serpong.

Di BVS, setiap klaster hanya diisi 50-70 unit, sehingga tidak terlalu padat. Di setiap klaster banyak dibuat open space, vertikal garden, dan penerangan tematik. Harga unit dipatok di angka Rp 410 juta sampai Rp1 miliar per unit.
Pembangunan kami lakukan mulai Agustus 2015 dan selesai dalam kurun waktu 18 bulan,” jelas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar