PT Surya Agung Realty (SAR) turut menghangatkan bisnis properti di
kawasan Serpong, Banten. Di kawasan ini, SAR menanamkan
investasi
sebesar Rp 286 miliar guna membangun unit hunian tapak Botanica Valley
Serpong (BVS).
Sebagai kawasan penyangga DKI Jakarta, Serpong semakin diincar oleh
pengembang untuk mengembangkan sejumlah proyek properti. SAR, juga
mengincar kawasan ini, dengan menggarap proyek hunian.
Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realty Andreas
Audyanto mengatakan, hunian Botanica Valley Serpong dibangun di atas
lahan seluas 6,5 hektar, dengan total unit sebanyak 270 unit. Proyek
yang menelan investasi Rp 286 miliar ini dikerjakan dualam dua tahap.
"Kami membangun dalam dua tahap.Pada tahap pertama, kami membangun
131 unit dan pada tahap kedua nanti sisanya,” kata Andreas, dalam
peluncuran Botanica Valley Serpong, di Tangerang, baru-baru ini.
Menurut dia, salah satu keunggulan kawasan Serpong menjadi tempat
hunian yang dicari konsumen, adalah karena kawasan ini memiliki akses
infrastruktur yang memadai. Kawasan ini mempunyai akses jalan bagus,
yang mendorong Serpong menjadi pilihan utama konsumen properti.
BVS yang mengusung konsep A New Botanical Living in Serpong ini akan
menjadi hunian idaman bagi mereka yang mendambakan lingkungan asri.
"Botanical Valley akan menjadi sebuah kawasan hunian yang eksotik.
Lahannya berbentuk lembah yang dilengkapi kawasan berbukit dengan lahan
yang memanjang ke belakang, akan menjadi daya tarik sendiri bagi
penghuninya," kata dia.
Ruang Hijau
Menurut Andreas, lahan yang akan dikembangkan dalam proyek BVS
berbentuk lembah, yang dilengkapi kawasan berbukit memanjang ke
belakang. Perumahan ini dilengkapi dengan private lake Botanica Lagoon,
riverside park, jungle track, three tower amphy theater, mini outbond,
jalur sepeda, club house, dan lapangan tenis. Sementara itu, ROW
mencapai 20 meter.
Sebesar 65 persen dari lahan BVS diperuntukkan ruang terbuka hijau
dan 35 persen untuk fisik bangunan. Pada tahap pertama dipasarkan 131
unit. “Saat ini NUP (nomor urut pembeli) sudah mencapai 293, padahal
kami cuma memasarkan 131 unit. Berarti hunian ini mendapat sambutan baik
dari pasar,” kata dia.
Selain itu, lanjutnya, hunian ini akan dikembangkan sebagai smart
home, dilengkapi kamera CCTV dengan jaringan serat optik. Sistem smart
home didukung oleh indiHome, sehingga penghuni dapat memonitor kondisi
rumah dan peranti elektronik melalui gadget. Botanica Valley dipilih
oleh Telkom sebagai proyek percontohan mereka yang ke dua setelah Bali
Resort Serpong.
Di BVS, setiap klaster hanya diisi 50-70 unit, sehingga tidak terlalu
padat. Di setiap klaster banyak dibuat open space, vertikal garden, dan
penerangan tematik. Harga unit dipatok di angka Rp 410 juta sampai Rp1
miliar per unit.
Pembangunan kami lakukan mulai Agustus 2015 dan selesai dalam kurun waktu 18 bulan,” jelas dia.